Halaman:Bie djin eng hiong.pdf/55

Halaman ini telah diuji baca

-51-

ia bisa membeli pakean dan mempoenjai ongkos boewat bekal di perdjalanan, malah bisa tinggalin djoega sadjoembia oewang boewat ongkos penghidoepannja iapoenja iboe jang djanda. Dalem itoe examen Kian Wie mendapat gelaran tan-hwa dan teroes diangkat mendjadi tikoan di kota radja, sedang Phoa Boe Liang tida loeloes dari examennja.

Dengen perlahan tapi tentoe Tan Kian Wie pandjat tangga kapangkatan, belon tjoekoep sapoeloeh taon ia soeda bisa mendjahat pangkat totay, dan dengen iapoenja pengaroeh Phoa Boe Liang poen diangkat mendjadi tikoan. Begitoelah chirijja Tan Kian Wie bisa mendjadi radja moeda, moelai di Liang-ouw, kamoedian Liangkang dan achirnja Liangkong (Kwitang dan kwisay). Sapandjang itoe waktoe, boewat membales boedi, ia teroes toendjang pada Phoa Boe Liang, hingga ia bisa naek pangkatnja mendjadi liattay, jang tjoema lebih rendah tiga tingkat sadja dari tjongtok.

Oleh kerna itoe djoega, Tan Kian Wie selamanja tida bisa menoelak permintahannja Phoa Boe Liang, kaloe sabegitoe djaoe ia masi bisa dan ada djalan boewat lakoeken.

Sekarang dalem ini perkara kamatiannja Giok Nio, biar poen boekan menjangkoet dengen langsoeng pada dirinja Phoa Boe Liang, tapi lantaran Boe Liang jang minta toeloeng, sekali poen melanggar iapoenja pengrasahan hati jang adil, toch tida oeroeng ia soeda menjanggoepin djoega.

Koetika ia masoek ka dalem, laloe ia tjeritaken ini oeroesan pada iapoenja istri, jang itoe waktoe djoestroe berdoedoek sama iapoenja poetri, Tan Hong Bwee, satoe gadis jang baroe roemadja poetri. Istrinja Kian Wie ada satoe toeroenan orang ternama dan