Halaman:Bie djin eng hiong.pdf/72

Halaman ini telah diuji baca

-66-

bertemoe kombali besok malem di sini."

Sahabisnja berkata begitoe, itoe doewa soedara kem­bar lantas manggoetken kepalanja dan kaloewar dari itoe lio roesak, tapi iaorang tida lantas brangkat pergikerna maoe menoenggoe sampe itoe doewa kawan sari­kat jang tida dikenal berdjalan doeloean, soepaja djangan sampe iaorang bisa mengoentit pada marika, hing­ga djadi kaiaoean siapa sabtioeinja marika poenja diri

VI.

Di pagi jang brikoetnja Phoa Boe Liang djadi sangat riboet dan djengkel, sebab boekan sadja ia mendapat kanjatahan oewangnja sedjoemblah sapoeloeh riboe tail perak bersama istrinja poenja saantero barang perhiasan jang berharga telah ilang, malah ia dikasin taoe djoega bahoewa iapoenja tjap kabesaran telah linjap dari tempatnja, di mana tjoema katinggalan petinja berikoet satoe soerat jang boenjinja pembatja soeda taoe.

Phoa Boe Liang berdami sama iapoenja istri apa jang ia moesti berboewat, tapi sang istri jang menjinta pada soedara lelakinja, lebih soeka barang perhiasannja ilang semoewanja, pendek, segala apa poen ia tida maoe ambil perdoeli, ia tjoema ingin soepaja ade lelakinja terbebas dari hoekoeman. Hal ini soeda membikin Phoa Boe Liang djadi bingoeng sekali, perkara oewang ia masi tida iboekin, tapi iapoenja tjap kabesaran kaloe ilang teroes, nistjaja iapoenja pang­kat poen bisa djadi tjopot, satoe kali tida mempoenjai pangkat, iapoenja penghidoepan poen tida bisa begitoe laloewasa lagi seperti sekarang.

Dalem kabingoengannja ia pergi mengoendjoengin pada Tan Kian Wie tjongtok, pada siapa ia loetoerken segala hal dengen sateroes terangnja. Tapi dasaran