Halaman:Bie djin eng hiong.pdf/79

Halaman ini telah diuji baca

ngan jang loewas. Laloe ia toetoerken apa jang telah terdjadi dan iapoenja kabingoengan boewat mengam­bil poetoesan.

„Dalem ini oeroesan memang djoega ada soesa boewat orang ambil poetoesan dengen tjepat," kata Hong Bwee sambil mesem manis, „sebab ajah ada saorang jang berboedi dan brani korbanken djiwa aken goenanja orang jang soeda perna berboewat kabaekan pada ajah poenja diri, dan inilah jang mendjadi poko mengapa ajah tida bisa menoelak permintahannja entjek Boe Liang. Tapi, kaloe menoeroet akoe poenja pemandangan, ajah soeda membales banjak sekali pada entjek Boe Liang, biar poen tida bisa dibilang "ada lebih besar dari apa jang ia itoe soeda berboewat pada ajah, tapi sedikitnja ada be­rimbang. salaennja itoe, memang haroes sekali kita korbanken segala apa aken goenanja orang jang te­lah berboewat baek pada kita, kalqe sadja perboewatan itoe ada pantas dan adil; tapi sekarang apa jang diminta oleh entjek Boe Liang ada bertengtangan sama kapatoetan dan kaadilan, hingga kaloe ajah meloeloesken djoega, boekan sadja ajah telah berboewat tida adil, hal mana ada bertengtangan sama ajah poenja batin jang moelia, malah dengen berboewat begitoe boekannja ajah membales kabaekannja entjek Boe Liang, hanja membantoein ia ber­boewat kadjahatan, hingga kasoedahannja djadi ber­tentang sama ajah poenja maksoed jang bermoela.

„Kaloe akoe mendjadi ajah, nistjaja akoe aken lempar ka samping itoe pengrasahan maloe hati (pay-sengkhi), boekan sadja akoe aken menoelak iapoenja permintahan itoe, tapi sabaliknja akoe aken kasi ia advies boewat berlakoe djoedjoer dan adil, timbang lebih djaoe apa perboewatannja Tjhio Tjoe