Halaman:Bie djin eng hiong.pdf/97

Halaman ini telah diuji baca

-91-

mengintip pada itoe kawanan tetamoe malem, boewat mendapat taoe dimana sarangnja? Inilah boekannja hal jang tida bisa mendjadi. Saoepamanja ia tida maoe berdiri di kita poenja fihak dengen sasoenggoenja hati, haroesan ia tida nanti maoe bertaroeng begitoe seroeh sama itoe doewa ietamoe malem, jang ternjata ilmoe kapandean silatnja tida lebih bawah dari kita Biar begimana djoega, akoe tida maoe menoedoe djelek pada sebelonnja ükoe dapetken boekti jang djelas."

„Itoe betoel," menjelak Tjhio Tjoe Boen, „akoe sanget hargaken ilmoe kapandean silatnja toewan Biauw, dan akoe poen tida bisa lantas pertjaja kaloe ia maoe berfihak pada moesoeh. Tapi, tida djahatnja kaloe sekarang engko Boe Tek tjoba toetoerken bagimana engko poenja perhoeboengan sama toewan Biauw, agar kita bisa menimbang lebih djaoe enso Kioe poenja toedoehan terhadep pada ianja."

Di sini kita merasa, perloe boewat mengoereiken siapa sabetoelnja Ban Boe Tek dan istrinja. Thio Kioe Nio.

Ban Boe Tek ada satoe kapala boewaja di bilangan Samsoei, jang sangat berpengaroeh dan ditakoetin oleh pergaoelan idoep.

Sabetoelnja ia ada toeroenan satoe officier jang berpankat sioepie, maka sadari masi ketjil ia soeda pahamken roepa-roepa ilmoe silat; tapi sajang ia terlaloe disajang oleh iboenja, hingga terlaloe ditoeroetin segala kahendakannja, dan achirnja ia bergaoelan dengen satjara laloewasa pada segala penganggoeran dan orang-orang jang namanja terkenal koerang baek. Ajahnja, satoe orang jang bertabeat keras dan djoedjoer, bermoela lantaran kalah pengaroeh sama istrinja jang ia sanget takoetin lantaran kataknja, tida bisa