Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/178

Halaman ini tervalidasi

170

Setemtunya perkataan saya ini tidak bermaksud melepaskan putri Indonesia ini dari dapur. Akan tetapi kecuali di dalam dapur nomor satu kita harus turut memikirkan juga apa yang dipandang oleh kaum lelaki. Sebab sudah jadi keyakinan kita, bahwa orang lelaki dan orang perempuan itu musti berjalan bersama-sama di dalam bergaulan pripengidupan umum. Artinya tidaklah perempuan menjadi laki, akan tetapi perempuan hanya tinggal masih perempuan akan tetapi derajat nya harus disamakan dengan orang lelaki. Jangan sampai direndahkan waktu zaman dulukala (kolot).

Demikianlah tujuan kami. Lain dari itu masih banyaklah keperluan putri Indonesia yang perlu diperbaiki. Dari sebab itu terlihatlah kepentingannya, mengumpulkan perhimpunan-perhimpunan poetri dari seluruh Indonesia, buat berdamai hal keperluan-keperluan yang tersebut tadi.

Keperluan ini tak perlu disebutkan lagi sebab nanti akan dibicarakan oleh utusan-utusan dari perhimpunan-perhimpunan putri yang berhadelir di congres ini.

Buat penutup kami hendak menguraikan penghormatan dan terima kasihnya hoofd comite congres ini: pertama kepada R.T. Djojodipoero, yang sudah termashur kemudahan hatinya kepada semua perhimpunan kebangsaan kita, dan yang sudah memberi tempat buat congres ini, kedua kalinya hoofd comite membilang seribu banyak terima kasih kepada saudara-saudara dan perkumpulan-perkumpulan yang memberi darma uwang maupun perkakas-perkakas dan kekuatan badan dan yang memberi tempat pemondokan tamu buat keperluan congres ini.

Lain tidak saja harap dan saja puji bahwa congres ini akan selamat jalannya dan dapat memberi hasil kepada kita putri Indonesia.

Dengan ini congres perempuan Indonesia yang pertama ini kita buka.