Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 4.pdf/12

Halaman ini tervalidasi

— 204 —

la pada Gouverneur, ijang lantas djoega soeroeh cipier boekaken pintoe.

Setelah pintoe terboeka, Dantes mengangkat moekanja sendiri; dia itoe ada berdoedoek dengen toendoek di satoe podjok, mendjemoer diri di sinarnja mata-hari, ijang masoek ka kamar itoe dari satoe lobang ketjil ijang telah diadaken boewat djalan angin.

Setelah dilihat olehnja, seorang ijang tida terkenal, dan orang itoe ada teräntar oleh doewa soldadoe dan bebrapa hambanja, sedang Gouverneur tida pake topi, hanja pegangi itoe di tangan, Dantes lantas merasa, ijang sekarang ini ija ada di hadepannja seorang besar dan boleh bitjara aken meminta kaädilan; sebab begitoe, ija lantas berbangkit dengen sekoenjoeng-koenjoeng, hingga itoe Inspecteur djadi kaget dan moendoer satindak, dan soldadoe-soldadoe. mengintjar dengen senapan.

Dantes lantas mengarti, bahoewa orang ada sangka ija berniat djahat; maka ija lantas toendoekken moekanja, laloe berkata-kata dengen hormat dan dengen soewara haloes, soepaja orang hendak kasihani padanja.

Sekalian orang ijang melihat hal itoe ada djadi merasa heran, dan itoe Inspecteur lantas menengok dan berkata pada Gouverneur :

„Orang ini ada kalihatan berhati rendah, dan ija ada merasa takoet sama, sendjata. Seorang ijang gila tida takoet apa-apa; saja taoe terang hal itoe."

Habis bilang begitoe, Inspecteur itoe berkata pada Dantes: „Apatah kehendakanmoe ini?"

„Saja ingin taoe," sahoet Dantes: „kasalahan apa saja soedah berboewat; saja ingin biar perkarakoe diperiksa