Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 4.pdf/15

Halaman ini tervalidasi

— 207 —

„Baik. Toewan!" sahoet itoe Gouverneur: „tapi saja rasa kaoe nanti dapet lihat perkaranja djelek sekali."

„Toewan!" kata poela Dantes: „saja taoe, ijang kaoe ini tida boleh lepasken saja dengen menoeroet pada kahendakanmoe sendiri; tapi kaoe boleh toeloeng sampeken permoehoenankoe pada pembesar ijang berkoewasa di dalem ini perkara, soepaja perkarakoe nanti dipriksa oleh pengadilan: kaoe boleh toeloeng memboeka djalan, aken saja dateng ka hadepan Hakim, ijang nanti memoetoesken perkarakoe: saja ingin taoe, kasalahan apa saja soedah berboewat dan hoekoeman apa dibriken padakoe: sekarang ini poen saja ada di dalem kaädaän ijang tida katentoeän, dan hal ini ada menjangsaraken amat pada hatikoe."

„Terangin djalan!" kata itoe Inspecteur pada orang ijang bawa api.

„Toewan!" kata poela Dantes: „saja merasa, ijang kaoe ada kasihan padakoe, ini! Bilanglah, Toewan! apa saja boleh harep pertoeloenganmoe?"

- „Itoelah kami tida bisa bilang," sahoet Inspecteur: „kami melinken boleh berdjalan sadja, ijang kami nanti lihat soerat-soeratmoe."

- „Oh, kaloe begitoe, Toewan! soedah tentoe saja nanti terlepas."

- „Siapa ijang soedah soeroeh tangkep kaoe?"

- „Toewan Villefort; biarlah kaoe tjari katerangan padanja itoe."

- „Toewan itoe soedah satoe tahon tida ada di Marseille, hanja ada di Toulouse."

- „Oh, kaloe begitoe, saja ilanglah harepan: Orang ijang berkasihan padakoe, soedah tida ada di sini."