Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 4.pdf/16

Halaman ini tervalidasi

— 208 —

— „Itoelah tida djadi sebab, aken kaoe tertoetoep lama. Apa tida ada lantaran apa-apa, aken toewan Villefort membentji padamoe?"

— „Tida sekali, Toewan; hanja ija hendak menoeloeng padakoe."

— „Kaloe begitoe, kami boleh pertjaja segala katerangan, ijang ija toelis atas hal kaoe?"

— „Boleh betoel, Toewan!"

— „Baik; biar sekarang kaoe tinggal menoenggoe."

Dantes lantas berloetoet dan berdongak ka langit sambil merangkep tangan, memoehoenken slamet pada Allah dan itoe Inspecteur, ijang telah toeroen ka dalem pendjara dan terpandang oleh Dantes seperti satoe melaikat ijang membawa pertoeloengan. Pintoe pendjara lantas ditoetoep; tapi itoe harepan ijang telah dateng pada Dantes bersama-sama itoe Inspecteur, tertoetoep djoega di dalem itoe pendjara.

„Apa kaoe maoe lantas lihat daftar orang-orang toetoepan, atawa maoe lihat doeloe itoe pandita?" kata Gouverneur pada itoe Inspecteur, satelah soedah ada di loewar pendjara Dantes.

„Biarlah kita pergi doeloe ka dalem kamar-kamar toetoepan," sahoet itoe Inspecteur: „Kaloe saja soedah dateng kombali di tempat terang, brangkali saja tida brani toeroen kombali ka dalem ini lobang ijang gelap dan melihat pada orang-orang ijang bertjilaka di tempat ini."

— „Djanganlah boeat pikiran: ini Pendita ada lain sekali dari orang-orang toetoepan ijang lain: ija poenja omongan gila tida menjoesahi hati seperti tetangganja ini poenja omongan ijang beres."

— „Gila apatah Pendita itoe?"