Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 4.pdf/28

Halaman ini tervalidasi

— 220 —

permintaännja Dantes itoe.

Dari sebab telah poetoes harepan, tida bisa mengharep lagi toeloengan apa-apa dari manoesia, Dantes memintaminta pada Allah; aken tetapi maskipoen ija meminta-minta dengen sanget dan dengen sekoewat hati, tida djoega ada toeloengan dateng; sebab begitoe, ija djadi oering-oeringan dan poetoes kepertjajaännja pada Allah, hingga memaki djoega pada Toehan. Kapalanja sendiri sering kali ija bentoerken pada pada tembok, dan marah pada segala barang ijang ada di sepoeternja, lebih lagi pada dirinja sendiri.

Tempo-tempo ija beringet pada itoe soerat toedoehan ijang Villefort kasih lihat padanja. Kaloe ija beringet pada itoe, ija lantas merasa, bahoewa boekan koetoeknja Allah, hanjä kabentjian manoesia djoega ijang mendatengken ketjilakaän padanja; maka lantaslah djoega ija menjoempahi pandjang-pendek pada orang ijang telah berboewat hianat padanja; toeroet hatinja poenja kata, tida ada satoe siksaän ijang tjoekoep berat aken hoekoemi pendjahat itoe di doenia, sebab doenia ini ijang fana adanja siapa tersiksa berat, ija lekas djadi mati, dan kaloe soedah mati, ija terlepas dari kasangsaraän.

Sedeng beringet begitoe, Dantes lantas merasa djoega bahoewa siapa maoe menjiksa dengen keras, ija misti goenaken segala siksaän, tapi djangan memboenoeh. Aken tetapi dengen lantaran beringet pada itoe hal, bahoewa orang ijang djadi mati, dia terlepas dari kesengsaraän. Dantes djadi merasa djoega bahoewa brangkali baiklah djoega ija boenoeh dirinja sendiri.

Doeloe hari, sedeng Dantes djadi orang pelajaran, ada