Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 4.pdf/47

Halaman ini tervalidasi

— 239 —

XVI

SEORANG ALIM BANGSA ITALIE.


Maka Dantes lantas memelok sobat ijang ditoenggoe itoe begitoe lama dengen tida sabar dan tarik dia kadekat djendela, soepaja bisa memandang lebih njata dari penerangan ijang masoek di itoe pendjara.

Maka dilihat njatah ijang orang itoe pengawakannja ketjil dan ramboetnja soedah poetih tapi boekan dari toewa, hanja dari sebab banjak menanggoeng sangsara. IJa poenja mata ada tadjem, dan alisnja ijang tebal telah moelai berwarna poetih sedang djenggotnja ijang masih hitam hingga sampe didada pandjangnja. Lantaran koeroes moekanja djadi penoeh kisoet sehingga toelang pipinja pada kelihatan, bolehlah didoega ijang ija lebih biasa mempergoenaken kekoeatan otak dari pada toeboehnja. Djidatnja basah dengen keringat ijang bertjoetjoeran.

Ada soesah sekali aken mengatahoei dari kain apa pakeannja telah dibikin sebab pakean itoe sekarang soedah robek sama sekali. Lain dari pada itoe, roepanja keliatan ija ada beroemoer sekoerang-koerangnja anem poeloeh lima tahon, tapi boleh djoega kaloe melihat gerakannja, ija belon begitoe toea, hanja kelihatan toea dari sebab lama di pendjara.

Dengen soeka hati roepanja, ija disamboet oleh Dantes; hatinja ijang sebagi aer bekoe telah mendjadi loemer semantara berkenalan dengen Dantes. IJa membri te-