Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 4.pdf/9

Halaman ini tervalidasi

— 201 —

Samoewa orang itoe menjahoet, saboewa barang makanan ada djelek sekali, dan ijaorang melinken hendak bermoehoen sadja, soepaja ija-orang dilepasken. Tempo Inspecteur tanja, apa ija-orang ada poenja permoehoenan lain? semoewa orang itoe gojangken kapala. Apatah lagi ijang di kapingini oleh orang-orang toetoepan , lain dari pada dilepasken?

Itoe Inspecteur menengok pada Gowemenr, dan laloe berkata:

„Saja tida taoe, mengapa orang soeroeh kita-orang bikin ini perdjalanan ijang tida bergoena. Siapa dateng di satoe roemah pendjara, ija poen melihat beratoes kamar-, kamar itoe; siapa denger bitjaranja seorang toetoepan, ija poen seperti denger bitjaranja seriboe orang itoe: selamanja poen ada sama sadja, dapet makanan djelek dan telah ditoetoep tida dengen ada poenja salah. Masih ada lagi lain orang toetoepan di sini?”

— „Ja, ada lagi orang-orang toetoepan ijang telah djadi boewas dan gila, ijang mana ada tertoetoep di kamar-kamar gelap.”

„Marilah kita tengok marika itoe!” kata poela itoe Inspecteur dengen merasa amat kesel : „soepaja kita lakoeken betoel kerdjaan kita.”

„Nanti!” kata itoe Gouverneur „kita orang misti bawa sedikitnja doewa soldadoe. Itoe orang-orang toetoepan, dari sebab bosen hidoep dan ingin dapet hoekoeman mati, sering-sering ija-orang berlakoe liar sekali; kaloe tida berhati-hati, kita boleh dapet tjilaka djoega dari marika itoe.”

„Kaloe begitoe, sediakenlah pendjaga, sebegimana ijang perloe,” sahoet itoe Inspecteur.