Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 09.pdf/21

Halaman ini tervalidasi

— 507 —

Pastrini berbalik pada Franz, dan lakoenja ada kalihatan seperti ija hendak berkata: Njatalah temanmoe ini seorang gila."

,,Sobatkoe Albert !" kata Franz:,, omonganmoe itoe ada baik sekali, seändenja kita ada di dalem hal begitoe, biarpoen boleh djadi mati, pantastah djoega kita lakonin; tapi sekarang melinken ada perkara tjoema menoeroeti napsoe hati sendiri, dan haroeslah kita diseboet goblok, kaloe kita maoe mengadoe djiwa boewat perkara ini."

„Oh! itoelah omongan orang berboedi besar!" kata Pastrini.

Albert tida bilang satoe apa lagi, hanja lantas toewang minoemannja ka dalem gelas dan minoem itoe dengen perlahan.

Sekarang, Toewan Pastrini," kata poela Franz: ,,biarlah kaoe moelai tjerita. Siapatah adanja itoe Luigi Vampa? Orang toeroenan ketjil atawa toeroenan bangsawan? Masih moeda, atawa soedah toewan? Toeboehnja ketjil atawa besar? Tjeritakenlah biar terang,, soepaja djikaloe di lain tempo kita bertemoe padanja di tempat ini atawa itoe, kita nanti boleh kenali dia."

Tentoe sekali saja bisa tjeritaken roepanja dan halnja orang itoe dengen terang sekali, Toewankoe!" sahoet Pastrini: ,,kerna saja kenal pada Luigi Vampa dari tempo ija masih anak-anak, dan pada satoe tempo, tatkala saja ditangkep oleh kawannja, sedeng saja berdjalan dari Ferentino ka Alatra, ija kenali saja dan beringat pada kita-orang poenja persobatan di tempo doeloe; ija lepasken sadja, dengen tida sekali meroegiken padakoe,hanja ija briken djoega padakoe satoe horlodji bagoes, sesoedahnja ija tje-