— 521 —
prampoewan ini dari tangankoe?"
,,Tida!" sahoet Cucumetto: „dia itoe ada poenjamoe." Carlini lantas pondong maitnja Rita dan bawa itoe ka tempat gelap.
Kemoedián, lain dari pada bebrapa orang ijang misti mengawal, semoewa pendjahat itoe lantas tidoer di tanah dengen berkeredong. Di waktoe tengah malem djaga-djaga membri satoe tanda, bahoewa ada orang ijang dateng, dan sigralah djoega Cucumetto dan sekalian kambratnja soedah bangoen dan berkoempoel. Jang dateng itoe, ajahnja Rita.
,,Nah! trima ini tigaratoes piaster," kata ajah itoe pada Cucumetto, sambil adepken sekantong oewang: ,,dan kombalikenlah anakkoe."
Cucumetto tida ambil pewang itoe, hanja minta ajahnja Rita toeroet padanja. Ini orang toèwa lantas ikoeti Cucumetto berdjalan dengen menoedjoe ka tempat gelap. Achir-achirnja Cucumetto itoe berdiam, laloe mengoendjoek pada doewa orang ijang kelihatan di bawahnja soewatoe poehoen di dalem sinarnja boelan ijang goerem.
,,Nah!" kata Cucumetto: „mintalah anakmoe pada Carlini: dia itoelah ijang misti menjahoeti kaoe."
Sehabisnja bilang begitoe, teroes sadja Cucumetto itoe balik kombali pada kambrat-kambratnja.
Ajahnja Rita berdiri diam sekoetika lamanja. Di dalem hatinja ija ada merasa, bahoewa satoe ketjilakaän besar sekali ada dateng padanja. Achir-achirnja ija djalan bebrapa langkah aken hamperi itoe orang-orang ijang kelihatan di bawah poehoen.
Oleh kerna denger boenji kakinja orang berdjalan, satoe dari doewa orang itoe mengangkat moeka dan di sitoelah
