Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 09.pdf/59

Halaman ini telah diuji baca

— 545 —

tetapi sigralah djoega ada kedengeran boenjinja daon-daon terkisar-kisar di atas tembok, dan di itoe waktoe djoega adalah kelihatan seorang lelaki di atas tembok itoe. Orang ini melihat-lihat ka bawah, laloe memegang pada ojot dan menoeroenken dirinja dengen melangsoer di tetaneman itoe.

Ija ada berpake seperti orang Transtevero, dan setelah sampe di bawah, ija berkata pada itoe orang asing ijang berdiri di tepi pelataran:

,,Brilah maäf padakoe, Toewan, besar! kaloe toewan soedah kena menanti lama di sini, tapi saja melinken kabelakangan bebrapa minut sadja, kerna baroesan itoe lontjeng di geredja baroe mengoetaraken poekoel sepoeloeh." ,,Boekan kaoe kabelakangan, hanja akoe soedah dateng terlaloe siang ka sini," sahoet si orang asing: ,,lain dari begitoe, kaoe soedah biarken akoe menoenggoe lama di sini, tentoelah djoega boekan dengen kehendakanmoe sendiri, hanja ada halangan aken kaoe dateng lebih siang."

,,Benar sekali kata toewankoe, kata poela itoe orang Transtevero: ,,Saja dateng dari Engelanburgt, dan telah dapet banjak sekali soesah aken dapet bitjara sama si Beppo."

,,Siapa si Beppo?" kata itoe orang asing.

— ,,Satoe pengawe di dalem roemah pendjara, ijang saja bri gadji tahonan, soepaja saja boleh dapet taoe apa ijang telah djadi di astananja Paus."

— ,,Njatalah kaoe ini seorang ijang amat teritip."

— ,,Sebab perloe, Toewankoe! kerna siapatah taoe, kaloe di lain hari saja djoega tertangkep seperti itoe Peppino dan perloe toeloengannja orang."

— ,,Apatah ijang kaoe telah dapet dengar."