Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 09.pdf/63

Halaman ini telah diuji baca

— 549 —

— ,,Toewan boleh perintah saja ini di dalem segala tempo, kendati djoega toewan ada di oedjoeng boemi. Toewan Poelis sadja pada saja, Perboewatan itoe! dan saja nanti akoeken sekalian perintahmoe."

— ,,St! akoe dengar soewara kaki orang berdjalan."

— ,,Itoelah orang-orang asing ijang dateng melihat ini astana."

— ,,Tida perloe marika itoe melihat kita ada bersama sama. Itoe pengoendjoek-pengoendjoek djalan ijang djadi djoega mata mata, boleh kenali kaoe, dan maskipoen akoe soeka bersobat sama kaoe, masi akoe merasa selempang, ijang djikaloe orang dapet taoe adanja persobatan kita, karoegian nanti dateng djoega padakoe."

— ,,Poetoeskenlah ini bitjara, hareplah toewan nanti dapetken itoe soerat titah boewat Peppino .....?"

— ,,Djendelakoe ijang di tengah nanti pake kelamboe poetih dengen salib merah."

— ,,Slamat tinggal, Toewankoe!"

Sehabisnja bilang begitoe, orang Transtevero itoe lantas berdjalan pergi, demikianlah djoega itoe orang asing.

Sesaät kemoedian, Franz denger soewara Albert ijang memanggil padanja; tapi ija tida lantas menjahoet, hanja menoenggoe doeloe sebentaran, sampe itoe orang-orang asing soedah berdjalan djaoeh sedikit, Franz itoe rasa, baiklah djoega djangan katahoeän oleh orang-orang itoe, ijang ija telah denger marika poenja bitjara satoe pada lain.

Sebentar lagi ija dan Albert berangkat poelang ka roemah makan, dan selagi ada di djalan, tida sekali ija ada tjerita apa-apa pada sobatnja itoe, hanja biarken sadja sobat itoe berkata-kata dari hal apa-apa ijang kalihatan di dalem itoe