Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 1.pdf/13

Halaman ini tervalidasi

— 2 —

itoe kapal. Sedeng bagitoe, bebrapa orang pelajaran jang kenal baik hal kapal, ada berkata di antara orang-orang jang berkoempoel itoe, bahoewa djikaloe ada ketjilakaän, tentoelah djoega ketjilakaän itoe boekan terdjadi pada badannja kapal „Pharao“, kerna djalannja itoe kapal ada kelihatan tetep ladjoenja dan sampe baik; ija poenja djangkar ada tergantoeng di haloeannja, ija poenja tali samandera poen terlepas, sedeng di deket toekang loga ijang bersedia aken liwatken kapal itoe di moeloet pelaboean Marseille, ada berdiri satoe lelaki moeda ijang keliatan pesat lakoenja; orang moeda itoe memandang pada gerak-gerakannja kapal dan oelangi dengen soewara njaring sekalian prentanja toekang loga.

Anak moeda itoe belon sampe beroemoer doewapoeloeh tahon; toeboehnja tinggi dan langsing, matanja jang tjeli ada berwarna hitam, ramboetnja poen hitam djengat seperti arang, sedang antero roepanja ada memberi njata, jang ija ada beradat sabar dan berhati tetap, sebagimana jang sering kalihatan pada orang-orang jang dari temponja masih ketjil soedah bisa melawan bahaja-bahaja besar.

Di antara orang-orang ijang berkoempoel di pelataran Saint-Jean, adalah saorang lelaki ijang merasa amat kwatir kerna melihat tanda kedoekaän di itoe kapal, hingga ija tida sabar menoenggoe sampe kapal itoe soedah masoek ka dalem pelaboean; ija melompat ka dalem satoe praoe ketjil, dan soeroeh orang dajoeng praoe itoe menoedjoe pada kapal „Pharao“ dan sigra djoega ija sampe di sampingnja kapal terseboet.

Pada tempo ia mendatangi ada dilihat oleh itoe anak moeda jang ada beserta toekang loga, lantas sadja anak