Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 1.pdf/38

Halaman ini tervalidasi

— 25 —


hoea kaoe ada dengen slamet dan ada poenja segala apa ijang perloe, biarlah saja minta kaoe bri idzin aken saja pergi ka desa orang-orang Catalaan."

„Pergilah, anakkoe! pergilah," kata si toewa;„dan biarlah Allah koerniai kaoe dengen istrimoe, seperti la soedah koerniai akoe dengen kaoe."

„Istrinja ?" kata Caderousse: ",kaoe melebiken terlaloe djaoeh, papa Dantes! sebagimana ijang akoe taoe, Mercedes belonlah djadi istri anakmoe."

—„Bener sekali!" kata Edmond:„tapi toeroet rasa akoe, tiada nanti berselang lama lagi aken ija djadi istrikoe."

—„Boleh djadi, tapi sekarang toch belon; maka baeklah djoega kaoe boeroe-boeroe, sobatkoe!"

—„Mengapa?"

Sebab Mercedes berparas eilok, dan tiada koerang poeloehan lelaki ada merasa soeka padanja."

„Begitoe?" kata Edmond dengen tersenjoem, tapi dengen merasa koerang senang sedikit.

—"Memang dan ia boleh dapet satoe laki jang mampoe di antara itoe orang banjak ijang soeka padanja: tapi, kaoe djadi kapitein, tiadalah kaoe nanti tertoelak."

—„Apa kaoe hendak bilang, ijang saände akoe ini djadi kapitein ....

„Hm, hm!"

„Ach," kata poela Edmond Dantes:„akoe rasa bole djadi boeat laen orang-orang prampoewan tetapi boeat Mercedes; akoe ada pertjaja dengen pasti, ijang maskipoen akoe djadi kapitein atawa tida, ija nanti tetap djoega bersetia kepadakoe."

„Soekoer sekali!" kata Caderousse:„kaloe orang itoe memangnja baik amat, dan kaoe ada ampoenja kepertjajaän