Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 1.pdf/52

Halaman ini tervalidasi

— 37 —

ia moendoer satindak, salakoe orang ijang ketakoetan bertemoe saekor oelar di djalanannja, kemoedian Fernand itoe berdoedoek kombali dengan bantingken diri ka atas korsi.

Edmond saling peloek sama Mercedes. Sinarnja mata-hari ijang masoek ka dalam pintoe, ada menoedjoe pada marika itoe, ijang di itoe waktoe tida keliatan sama apa ijang ada di sapoetarnja, lantaran silo dan tida beringat satoe apa, hanja merasa sadja amat beroentoeng dari maboknja dengan kagirangan, hingga omongnja djoega tiada kaloewar banjak, dan apa ijang kaloewar, ada terpoetoes-poetoes; maka maskipoen omongnja itoe ada ternjata kagirangan, tapi terdengar seperti soewara kadoekaän.

Kemoedian dengan kaget Edmond melihat pada Fernand, ijang ada di tempat goeram, dan lakoenja ada seperti orang mengantjam dengan tiada disengadja, tangannja Fernand itoe poen soedah bergerak dan memegang pada kapalanja satoe piso besar, ijang ada tergantoeng pada saboek di pinggangnja.

„Ha! bri maaf padakoe!” kata Edmond sambil kisoetken djidat; akoe tlada lihat, ijang kita-orang ada bertiga di tempat ini.”

Kemoedian Edmond itoe bebalik dan berkata pada Mercedes: „Siapatah toean ini?”

„Toewan ini nanti djadi sobatmoe ijang paling baik, Dantes!” sahoet Mercedes: „kerna dia ini sobatkoe atawa soedarakoe, dia Fernand, jaitoelah satoe orang di doenia ini, ijang tertjinta olehkoe di sabawahanmoe, Edmond! apa kaoe tida kenali dia?”

„O, ja! akoe kenali !” kata Edmond, laloe sambil pegangi