Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 1.pdf/56

Halaman ini tervalidasi

— 41 —

„Moestahil!" kata Danglars: „saorang lelaki seperti dia ini, boekan sekali dilahirken boewat dapat tjilaka di dalem hal katjintaän. Kaoe mengomong dengan memain, Caderousse!"

„Tida! tida sekali akoe memain," sahoet Caderousse itoe: „dengarlah sadja boenjinja ija poenja napas. ― Hajolah, Fernand! angkat hidoengmoe dan sahoetilah kita-orang. Tidalah bagoes kalakoeänmoe, kaloe tida sahõeti sobat-sobat ijang tanjaken halmoe."

Dari sebab Fernand tinggal berdiam djoega, tida besoewara dan tida bergerak, hanja membatoe sadja, seperti ija tida sekali ada merasai sindirannja orang, maka Caderousse itoe lantas berkata:

„Ha, apa kaoe tida lihat, Danglars? betoel-betoel demikian ada halnja: ini Fernand ijang ada di sini, sa-orang Catalaan jang baik serta gagah, satoe penangkap ikan ijang paling pande di Marseille, ija ada tjintai satoe nona eilok ijang bernama Mercedes; sajanglah amat nona ini soeda bertjinta pada stuurman pertama dari kapal Pharao, dan dari sebab tadi kapal itoe telah datang di sini. Kaoe mengarti sekarang?

„Tida, akoe tida mengarti satoe apa aken hal itoe," sahoet Danglars. „Fernand ini dibri slamat djalan oleh Mercedes," kata poela Caderousse ijang teroesken omongannja.

„Habis, apa lagi ?" kata Fernand sambil mengangkat moeka dan memandang pada Caderousse, selakoe orang ijang aken dinginken amara: „Mercedes sa-orang merdika, boekan? poen dia bole toeroet soekanja sendiri dan tjintai siapa ijang ija maoe."