Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/16

Halaman ini telah diuji baca

— 564 —

menjesal atas berboewatannja dan mendapet koernia dari Toehan Maha koewasa."

— ,,Apa orang bawa papan itoe padamoe, soepaja kaoe toeroet berdowa ?"

—,,Boekan, Toewankoe! hanja saja ada bikin djandjian sama pengeloewar warta, soepaja ija kasih wartanja pada saja, hingga djikaloe ada tetamoe soeka menonton, tetamoe ini dapet kabar siang-siang."

— ,,Itoelah satoe tanda ijang kaoe bisa sekali merawati tetamoe."

— ,,Oh, saja biasa berboewat, apa ijang boleh aken djadi ke senangan hatinja saja poenja tetamoe."

— „Ja, itoelah akoe dapet kanjataännja dan akoe nanti tjeritaken itoe pada segala sobat dan kenalankoe. Sekarang biarlah akoe bisa dapet batja djoega boenjinja itoe papan warta."

Pastrini memanggoet, lantas berlaloe, dan sebentar lagi ija dateng kombali dengen bawa itoe papan ijang terseboet.

Boenjinja toelisan ijang ada di papan itoe begini:

,,Dengen ini dibri taoe, bahoewa dengen menoeroet poetoesannja Pengadilan, di hari Slasa 22 Februari, nanti didjalanken di lapangan del Popolo hoekoeman mati pada seorang lelaki bernama Andreas Rondolo, ijang disalahi telah boenoeh seorang hamba gredja bernama Don Cesar Torlini ; djoega pada seorang lelaki nama Peppino alias Rocca Priori, ijang tertoedoeh ada berkawan sama kapala begal nama Luigi Vampa.. Jang pertama bakal disembelih seperti satoe hewan, dan ijang kedoewa itoe bakal dikoetoengken lehernja. Sekalian orang ibadat disilahken berdowa pada Allah, soepaja ini doewa orang hoekoeman dapet rasa menjesal atas per-