Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/17

Halaman ini telah diuji baca

— 565 —

boewatannja, hingga ija orang boleh dapet koernia dari Toehan ijang Maha Soetji."

Namanja itoe orang-orang hoekoeman, demikianlah djoega lantarannja terhoekoem, ada tjotjok sebegimana ijang Franz soedah denger di dalem astana Coliseum. Maka Franz rasa, itoe orang Transtevero tentoe sekali boekan lain adanja, hanja Luigi Vampa, dan itoe orang asing ijang berkata-kata sama Luigi itoe, tentoe sekali Simbad orang pelajaran adanja.

Pada poekoel sembilan, Franz pergi bangoenin Albert, dan ija merasa heran, tempo melihat sobatnja itoe kaloewar dari kamar dengen soedah berpake-pakean. Ia tida kira, sobatnja itoe soedah bangoen di waktoe masih pagi.

,,Begimana kaoe rasa, Toewan Pastrini!" kata Franz pada toewan-roemah: "apa kita-orang ijang sekarang soedah sedia, boleh lantas bertemoe di ini waktoe pada Graaf de Monte-Christo ?"

,,Boleh sekali!" sahoet Pastrini:,,Graaf de Monte-Christo biasa bangoen di waktoe pagi; saja rasa, ija soedah bangoen lebih dari doewa djam lamanja."

— ,,Tida ada katjelahan apa-apa, kaloe kita dateng berdjoempa padanja di ini waktoe?"

— ,,Tida sekali!" — ,,Kaloe begitoe, Albert! seändenja kaoe ada sedia aken berangkat, marilah kita berdjalan."

Albert memanggoet, dan ija-orang berdoewa lantas berdjalan ka tempatnja Graaf de Monte-Christo. Toewan Pasfrini berdjalan doeloean dan mengetok pada pintoe. Satoe boedjang boekaken pintoe itoe, dan Pastrini lantas bri taoe, bahoewa Franz dan Albert minta bertemoe pada Graaf.

Itoe boedjang memanggoet, laloe silaken Franz dan Albert