Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/18

Halaman ini telah diuji baca

— 566 —

masoek ka dalem kamar tetamoe.

Ija orang djalan meliwat di doewa kamar ijang terhias bagoes, sebegimana ijang ija-orang tida sangka aken dapet itoe di roemahnja Pastrini. Achirnja ija orang sampe di satoe kamar besar ijang terhias lebih bagoes lagi. Permadani bagoes ada menoetoepi dasarnja kamar itoe, sekalian korsi dan bangkoe ada terlapis dengen beloedroe, tembok-tembok ada terhias dengen pigoera-pigoera berharga besar dan lain-lain barang sebaginja, sedeng sekalian djendela dan pintoe ada pakean kelamboe haloes dan bagoes.

,,Toewan-toewankoe, silaken berdoedoek dan saja aken pergi wartain pada toewan Graaf," kata si boedjang dengen memanggoet dan teroes masoek ka lain kamar.

,,Begimana kaoe poenja rasa atas hal ini Graaf de Monte-Christo?" tanja Franz pada Albert.

,,Saja rasa," sahoet Albert:,,ija ada amat hartawan, dan brangkali djoega satoe poetra Radja ijang melontjong koeliling negri dengen menjaroe."

,,St!" kata Franz dengen berbisik:,,sigra djoega kita nanti dapet taoe hal itoe; kerna lihatlah itoe Graaf mendatengi."

Bener sekali; kerna di itoe waktoe pintoe terboeka, kelamboenja dikisarken, dan Graaf de Monte-Christo djalan mendatengi pada tetamoenja. Albert djalan mengamperi pada Graaf itoe, tapi Franz tinggal berdiam, seperti ada terpakoe pada dasarnja korsi.

Graaf itoe boekan lain adanja, hanja orang asing ijang Franz telah lihat di astana Coliseum, lelaki poetjet ijang ija telah lihat di roemah komedi dan toewan roemah di poelo Monte-Christo, ijang telah seboet namanja sendiri Simbad orang pelajaran.