Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/22

Halaman ini telah diuji baca

— 570 —

Si penggawe lantas berlaloe, Graaf itoe ambil Franz poenja boekoe peringatan, dan laloe membatja begini:

,,Pada ini hari 22 Februari, nanti dikenaken hoekoeman mati pada seorang nama Andreas Rondolo ijang tertoedoeh telah boenoeh satoe hamba gredja nama Don Cesar Torlini, dan lagi seorang nama Peppino alias Rocca Priori, ijang tertoedoeh ada berkawan sama pendjahat amat doerhaka nama Luigi Vampa."

Habis membatja begitoe, Graaf itoe berkata:

,,Ja, begitoe telah ditentoeken pada moela kali, tapi saja rasa, dari hari kamaren telah diadaken perobahan di dalem perkara ini."

,,Ada perobahannja?" kata Franz,

„Ja," sahoet Graaf de Monte-Christo: ,,kamaren sore, sedeng saja ada berdoedoek sama Cardinaal Rospigliosi, ada dibitjaraken perkara oendoerken hoekoemannja seorang dari antara doewa pendjahat itoe."

,,Seorang ijang mana?" kata Franz: „Andreas Rondolo?"

,,Boekan," sahoet itoe Graaf sambil melirik pada toelisan di boekoe ketjil ijang masih ada di tangannja: ,,hanja pendjahat ijang satoe lagi, Peppino alias Rocca Priori, ijang misti dikoetoengken lehernja. Maka itoe perabot boewat koetoengken leher tida aken terpake, dan kita-orang nanti lihat sadja orang hoekoeman itoe Andreas Rondolo, ijang aken diboenoeh seperti saekor binatang alas,"

Sesoedahnja berdiam sasaät, Graaf itoe teroesken omonganja dengen berkata: ,,Tapi segala hoekoeman ijang biasa dikenaken pada orang, tida haroes dikataken berat adanja. Bangsa Europa tida mengarti, tjara begimana misti menghoekoem pada orang berdosa."