Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/29

Halaman ini telah diuji baca

— 577 —

,,Kaloe begitoe, biarlah kita melihat sama-sama," kata poela Franz: ,,tapi boewat dateng di itoe tanah lapang del Popolo, saja ingin djalan pada itoe djalanan, di mana perarakan aken meliwat; apa boleh, Toewan Graaf?"

,,Tapi boleh dengen berdjalan kaki, tida boleh dengen berkandaran," sahoet itoe Graaf.

— ,,Saja nanti berdjalan kaki."

— ,,Apa perloe sekali kaoe meliwat di djalanan itoe?"

— ,,Ja; kerna di sitoe ada apa-apa ijang saja ingin lihat."

— ,,Kaloe begitoe, biarlah kita djalan di sitoe; kita poenja kareta biar menenggoe sadja di del Popolo; saja sendiri poen ada rasa baik djoega berdjalan di djalanan itoe, soepaja boleh melihat, apa segala perintah ijang saja telah beriken dilakoeken dengen betoel."

Di itoe waktoe satoe boedjang dateng dan berkata pada Graaf: Toewankoe! di loewar ada satoe hamba gredja ijang minta bertemoe pada toewankoe."

„Oh, akoe taoe siapa itoe," kata itoe Graaf: ,,Toewan-Toewan silaken mengisap roko di kamar tetamoe; sebentar saja dateng kombali padamoe." Franz dan Albert lantas berbangkit dan berdjalan ka kamar tetamoe, sedeng Graaf de Monte-Christo djalan menoedjoe pada pintoe ijang menemboes ka kamar loewar.

Sedeng doedoek mengisap roko, Franz berkata pada Albert: ,,Begimanakah rasa hatimoe melihat ini Graaf de Monte-Christo?"

,,Saja rasa," sahoet Albert: ,,dia itoe seorang lelaki tjakap ijang hidoep besar dengen sepantasnja, ijang soedah kenal banjak perkara dan telah banjak berpikir aken segala hal, dan lain dari begitoe, ija ada poenja roko ijang enak sekali