Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/34

Halaman ini tervalidasi

— 582 —

satoe linggis besi ijang besar. Orang inilah algodjo adanja. Kakinja tida pake sepatoe, hanja pake terompah ijang di-ikatken pada betis di betoelan mata kaki Di belakang ini algodjo ada djalan si Peppino dan si Andreas. Masing-masing marika ini ada terpimpin oleh doewa Pendita.

Peppino ada berdjalan dengen tetap; tentoe sekali ija soedah mendapet kabar dari hal apa ijang orang soedah berboewat aken goenanja. Andreas ada berdjalan limboeng, hingga doewa Pendita ijang pimpin padanja, misti pegangi bahoe tangannja. Kedoewanja orang hoekoeman itoe menjioem sebentar-bentar pada k joe salib ketjil ijang dihadepken padanja oleh Pendita.

Tempo dapet melihat pada orang-orang hoekoeman itoe, Franz merasa gemetar di loetoet, dan ija lantas menengok pada Albert. Ini sobat ada poetjet sekali, dan memboewangken ija poenja roko, maskipoen roko ini baroe terisap sedikit sadja. Melinken Graaf de Monte-Christo sendiri ada tinggal senang sebegimana biasa; malahan moekanja ijang memang poetjet, ada kalihatan merah sed kit. Ija poenja hidoeng djadi megar, selakoe hidoengnja hewan alas ijang membaoeken darah, dan ija poenja moeloet ijang terboeka sedikit, kasih lihat giginja ijang poetih dan tadjam-tadjam. Tapi sedeng ada demikian halnja, Graaf itoe ada berlakoe manis sekali.

Sedeng begitoe, itoe doewa orang hoekoeman soedah dateng dekat pada bale hoekoeman, dan semingkin marika dateng dekat, semingkin tegas kalihatan roepanja. Peppino ada satoe lelaki moeda ijang tjakap, oemoernja didoega doewapoeloeh ampat atawa doewapoeloeh anem tahon, sorot matanja ada kalihatan liar, koelitnja ada berwarna hitam