Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/35

Halaman ini telah diuji baca

— 583 —

manis.

Andreas ada kate dan gemoek; roepanja ada kalihatan seperti berhati kedjam; oemoernja dikira lebih dari tigapoeloe tahoen, dan selagi ada di pendjara ija tida tjoekoeri brewoknja, Ia djalan dengen kaki lemas dan kepalanja ada miring ka atas poendak, seperti lehernja soedah hilang kekoewatannja.

,,Saja ingat," kata Franz pada Graaf de Monte-Christo :

,,kaoe telah bilang padakoe, bahoewa melinken saorang sadja ijang nanti djalanken hoekoeman mati."

,,Apa ijang saja bilang, itoelah perkara benar," sahoet itoe graaf.

— ,,Tapi toch sekarang ini ada doewa orang ijang bakal dihoekoem."

— ,,Ja; tapi itoe satoe orang hoekoeman aken dapet kematian, dan itoe jang lain boleh hidoep lamaän lagi."

— ,,Saja rasa, kaloe ada titah, itoe titah soedah misti dateng."

— ,,Memanglah dia dateng; lihatlah !"

Benarlah katanja graaf itoe. Pada waktoe Peppino sampe ka depan bale hoekoeman, datenglah satoe hamba geredja dengen mendesak di antara soldadoe-soldadoe ijang tida tjegahken padanja, dan setelah sampe ka hadepan kapala gredja, ija serahken satoe soerat. Ini Pendita boeka soerat itoe, laloe batja boenjinja dan lantas berkata dengen soewara njaring:

,,Sembahkenlah soekoer kapada Allah dan poedji kapada Radja Pendita! Pada satoe orang hoekoeman ada dibri ampoen!"

,,Ada ampoen!" kata orang banjak bersama-sama.

Andreas djadi kaget dan mengangkat kapala, dan laloe