Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/44

Halaman ini telah diuji baca

— 592 —

— ,,Saja rasa nona-nona itoe ada berparas eilok."

— ,,Sajang sekali kaoe ada pake topeng; di ini waktoe baik sekali kaoe kasih lihat roepamoe pada orang, kaloe ingin ada nona merasa tjinta padamoe."

— ,,Saja harap nanti dapetken itoe, pada sabelonnja habis karajaän ini."

Tiga atawa ampat kali Albert bertemoe kombali sama nona-nona sekareta. Pada satoe pertemoean Albert poenja topeng djatoh; brangkali djoega Albert sengadja djatohken itoe, kerna ija tida lantas poengoet kombali, hanja lantas merabah pada kembang-kembang ijang masih ada, dan timpoekken semoewa pada itoe nona-nona.

Sebentar lagi, tempo Albert bertemoe kombali sama itoe nona-nona satoe dari marika itoe menimpoek dengen kembang haloes seikat pada Albert ijang lantas poengoet kembang itoe dan tantjepken dilobang kantjing badjoenja, sedeng kereta-kereta meliwati satoe sama lain.

,,Nah itoelah satoe tandanja ketjintaän!" kata Franz sambil tertawa. ,,Kaoe boleh tertawa sebrapa soeka!" kata Albert dengen bersenjoem: „saja poen ada mendoega seperti kaoe. Ini seikat kembang saja tida maoe lepasken."

,,Memang !" kata poela Franz: kembang itoe poen ada djadi satoe pertandaän aken orang kenali kaoe!" Marika itse mengomong sambil memain; tapi sigra djoega ada kelihatan, seperti kembang seiket itoe ada djadi satoe petandaän dengen sebenarnja; kerna tempo Albert bertemoe kombali pada si nona ijang telah timpoekken kembang itoe nona ini menepok tangan, oleh kerna melihat kembangnja tertantjep di lobang kantjingnja Albert.