Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/53

Halaman ini telah diuji baca

— 601 —

ijang baroe ditimpoekken padanja dan masih segar. Sedang bagitoe, itoe kembang ijang lajoe, ija tida boewangken, hanja pegang itoe di tangan, dan tempo karetanja saling liwati sama karetanja itoe nona-nona, ija tjioemi itoe kembang lajoe, hingga boekanlah sadja si nona ijang telah lemparken kembang itoe, hanja sekalian kambratnja poen djadi tertawa dan kalihatan girang sekali.

Di hari itoe poen ada rame sekali, brangkali djoega lebih rame dari pada di hari kamaren. Graaf de Monte-Christo ada kalihatan sebentaran di djendela pada gedong Rospoli, kemoedian ija tida kalihatan lagi.

Di waktoe sore, tempo Franz dan Albert poelang ka roemah-makan, Franz dapet trima satoe soerat dari oetoesan Frankrijk, dengen apa dibri taoe, bahoewa pada hari besok Franz boleh dateng mengadep pada Radja Agama.

Pada tiap kali dateng di kota Rome, Franz itoe poen meminta idzin aken dateng mengadep sembahken hormat pada itoe Radja atawa Paus, ijang djadi penggantinja Petrus mengapalai hal Agama Mesehi.

Sebab itoelah di hari besok Franz tida nanti bersoeka-soeka di karajaän, hanja bersedia aken bersoedjoed di hadepannja itoe Radja Agama ijang beroesia toewa sekali dan bernama Gregorius XVI.

Sesoedahnja poelang dari astana Radja Agama, Franz itoe poen tida dateng pada tempat karajaän, hanja tinggal doedoek di dalem roemah, memikiri dengen hormat apa ijang telah dikataken padanja oleh Paus ijang soetji.

Pada waktoe sore, poekoel lima, Albert poelang dari karajaän dengen merasa senang sekali, Itoe nona ijang telah lemparken kembang haloes padanja, ada berpake kombali