Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 10.pdf/60

Halaman ini telah diuji baca

— 608 —

itoe telah djadi penoeh kombali dengan roepa-roepa kandaran dan orang, dan di antara orang-orang ini adalah banjak sekali ijang mendjoewal lilin.

Sekalian pendjoewal itoe betriak-triak menawarken dagangannja, dan dagangan itoe lakoe sekali, kerna samoewa orang ijang ada di karajaän, membeli itoe aken dipasang sebentar, kaloe mata-hari soedah silam: di itoe waktoe poen semoewa orang nanti berdjalan dengen membawa lilin berapi, dan sambil berdjalan moendar-mandir, ija-orang nanti saling padamken apinja lilin orang; (masing-masing tida maoe kasih apinja dipadamken orang, tapi masing-masing maoe padamken lain orang poenja api).

Satelah mata-hari soedah silam, tida kadengaran lagi soewaranja toekang-toekang lilin ijang beriboe-riboe banjaknja, dan sigralah djoega sekalian orang soedah pasang lilinnja, hingga di saäntero djalanan karajaan itoe djadi terang seperti siang. Sedang begitoe, rioeh sekali kedengaran soewara tertawanja dan soeraknja orang, dan di sana-sini kalihatan orang-orang ijang tioep lain orang poenja api dan ijang pasang kombali lilinnja, hingga adalah djoega ijang merampas orang poenja lilin, soepaja orang ini terpaksa merampas djoega lilinnja orang.

Ini hal memain dengen saling padamken apinja lilin ada dilakoeken ampir doewa djam lamanja. Ampir pada saban lima minut satoe kali Albert mengeloewarken horlodjinja aken melihat waktoe, achir-achirnja djaroemnja horlodji itoe mengoendjoek waktoe poekoel toedjoeh. Di itoe waktoe Albert melompat toeroen dari dalem karetanja, hingga Franz tinggal sendirian di dalem kandaran itoe. Sedeng Albert berdjalan, adalah bebrapa orang ijang hen-