— 609 —
dak tioep Albert itoe poenja api atawa rampas lilinnja; aken tetapi siapa djoega mendekati dengen bermaksoed begitoe, tida dapet ija mengganggoe pada Albert kerna Albert ini sigra lak padanja itoe.
Albert djalan menoedjoe ka gredja San-Ciacomo, dan Franz melihat padanja itoe dari djaoeh. Di waktoe Albert sampe di tangga geredja itoe ija dihamperi oleh satoe nona berpakean tjara prampoewan desa, dan nona ini ambil Albert itoe poenja lilin, dengen tida sekali ditjegah oleh Albert Kemoedian Franz lihat ijang sobatnja berdjalan dengen pegangan tangan sama nona itoe tapi sigeralah djoega Albert dan nona itoe soedah tida kelihatan lagi.
Dengen sekoenjoeng-koenjoeng berboenjilah lontjeng aken bri taoe, bahoewa hal karajaän telah sampe pada achirnja, dan di itoe saät djoega sekalian api lilin djadi padam, hingga di djalanan karajaän itoe djadi gelap.
Soewára ijang rioeh poen berenti dengen sekoenjoeng-koenjoeng. Tida lain ijang kedengaran, hanja melinken boenjinja kandaran-kandaran ijang djalan poelang; tida lain ijang kalihatan terang melinken sedikit api di sana-sini ijang bergoemilang di dalem roemah-roemah dan kalihatan dari djendela-djendela.
