— 671 —
nja kaoe ini ada sobatnja orang semoewa. Oh, Toewan Graaf kaoe ini seorang Arab, seorang Melajoe, seorang Hindoe, seorang Tjina, seorang liar; kaoe poenja nama kaoem ada Monte-Christo dan nama panggilanmoe Simbad Pelajaran; tapi pada waktoe kaoe baroe mengindjak kota Parijs, kaoe telah ada poenja adatnja orang sini, jaitoe kaoe mengakoe ada poenja tjatjat, ijang sebenarnja tida ada padamoe, dan oempetken kabedjikan ijang ada padamoe ini!"
„Toewan Burggraaf !" kata itoe Graaf; „saja rasa tida sekali berboewat atawa berkata apa-apa padamõe atawa pada ini toewan-toewan di sini, hingga saja haroes dapet poedjian begitoe. Kaoe ini poen boekan seorang asing di depan saja, kerna saja ada kenal padamoe, ijang telah oendang kaoe makan minoem, kasih kaoe pindjam kareta dan telah menonton karajaän bertopeng bersama-sama. Sekarang saja menanja pada sekalian toe wan-toewan di sini, apa boleh saja biarken sadja kaoe terpegang oleh kawanan begal? Dan lagi, kaoe sendiri poen taoe, bahoewa dengen lantaran lepasken kaoe dari tangannja begal itoe, saja maoe dapet djalan aken meminta padamoe, soepaja kaoe nanti kasih saja berkenalan sama orang-orang di kota ini, kaloe saja dateng di sini. Kaoe soedah sangka, ijang niatkoe itoe ada dengen sesoenggoehnja, tapi sekarang kaoe lihat saja di sini, hingga kaoe ada kewadjiban aken antar-antar saja ini, kaloe kaoe tida maoe loepaken djandjianmoe".
„Saja nanti pegang betoel djandjikoe itoe," sahoet Albert; „tapi saja ada koewatir, ijang kaoe tida nanti dapetken apa ijang. disoekai olehmoe; kaoe poen biasa melihat tanah-tanah atawa pegoenoengan ijang bagoes dan moelia, sedeng di sini Frankrijk tida ada satoe goenoeng ijang ti-
