Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 12.pdf/21

Halaman ini telah diuji baca

— 685 —

tamoenja; „ijang soedah lepasken aliwariskoe dari kabinasaän, dan telah berboeat djoega aken goena kita-orang soewatoe perboewatan baik, ijang tida dapet dibales."

Dan sembari kata begitoe, Graaf itoe mengoendjoek pada satoe korsi, aken silaken Monte-Christo berdoedoek, sedeng ija sendiri lantas berdoedoek di dekat djendela. Monte-Christo berdoedoek di bajangannja kelamboe djendela itoe, soepaja boleh mengawasi dengen senang pada moekanja Graaf de Morcerf jang berdoedoek di tempat terang.

„Istrikoe ada sedeng berpake-pake, tempo ija dapet warta dengen senang hati, ijang ija boleh trima datengnja Toewan Graaf," kata toewan-roemah: „Traoesah berselang sapoeloeh minut, ija nanti dateng di sini."

„Saja poen ada merasa senang sekali," kata Monte-Christo: „oleh kerna satelah dateng di ini kota Parijs, lantas sadja saja dapet berkenalan sama orang bangsawan ijang berboewat aken goena negri ada menimbangi mashoernja ija poenja nama, sedeng peroentoengan bagoes telah datengken djoega harta besar padanja; tapi apa peroentoengan itoe tida aken datengken djoega toengkat Maarschalk padamoe, Toewan ?"

„Saja ini telah lepasken djabatankoe, Toewan!" sahoet de Morcerf.

Sesoedahnja beromong-omong sekoetika lamanja, Graaf de Morcerf itoe berkata pada Monte Christo:

Seändenja saja tida koewatir ijang Toewankoe nanti djadi terlaloe tjape, tentoe sekali saja silaken kaoe dateng bersama-sama di-sidang wakil negri-negri: di hari ini ada perhimpoenan aken membitjaraken soewatoe perkara besar."