Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 12.pdf/22

Halaman ini telah diuji baca

— 686 —

„Saja tentoe merasa senang sekali, kaloe Toewan silaken saja di lain tempo; di ini hari, oleh kerna saja ada beroentoeng boleh bertemoe pada Njonja Gravin, saja maoe menoenggoe datengnja di sini."

„Ha! itoelah iboekoe!" kata Albert.

Monte-Christo menengok dengen tjepat, dan laloe dapet lihat Njonja de Morcerf di tengah soewatoe pintoe kamar. Setelah Monte-Christo menengok padanja. Njonja itoe menoeroenken tangannja ijang memegang pada tiang pintoe. Setaoelah apa sebabnja, maka ija meglendot dan memegang kras-kras pada tiang itoe; dengen berdiri di sitoe sekoetika lamanja dan sembari dengar djoega Monte-Christo poenja soewara, tempo Graaf ini beromong ijang belakangan itoe.

Setelah menengok, Monte-Christo poen lantas berbangkit dan memanggoet dengen hormat pada Mercedes, ijang lantas djoega bales memanggoet.

„Astaga, Njonja !" kata Graaf de Morcerf: „mengapatah parasmoe poetjet sekali ? Apa kaoe tida enak badan?"

„Apa kaoe sakit, iboekoe ?" kata Albert sambil mengamperi pada Mercedes.

„Tida," sahoet Mercedes dengen bersenjoem pada soewami dan anaknja sendiri: „tapi hatikoe ada bergontjang keras di waktoe matakoe dapet lihat tetamoe kita, ijang seändenja ija tida soedah menoeloeng, tentoe sekali kita-orang djatoh ka dalem kadoekaän besar. - Toewan !" kata poela Mercedes itoe dengen mengamperi pada Monte-Christo: „saja ada beroentoeng besar padamoe, oleh kerna kaoe telah lepasken anakkoe dari kebinasaän; trimalah kenjataän soekoer hatikoe dan biarlah Allah menoeroenken berkah besar padamoe. Dan sekarang saja besoekoer padamoe, oleh