Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 12.pdf/23

Halaman ini telah diuji baca

— 687 —

kerna kaoe soedi dateng di sini, hingga saja boleh kataken soekoer hatikɔe aken pertoeloenganmoe ijang besar itoe. Apa ijang saja bilang di ini waktoe, ada terbit dari segenap hatikoe ini."

Monte-Christo memanggoet kombali, sedeng moekanja ada lebih poetjat dari parasnja Mercedes.

„Njonja," sahoetnja pada Mercedes: „Toewan Graaf dan kaoe ini membri oepahan terlaloe besar padakoe aken satoe perkara ketjil. Hal toeloengi satoe orang, hal loepoetken satoe bapa dari kedoekaän dan oeroengken satoe perkara ijang boleh antjoerken hatinja satoe iboe, itoelah boekan perkara kepoedjian, hanja satoe kawadjiban aken manoesia."

„Anakkoe ada beroentoeng sekali, Toewan!" kata poela Mercedes: „oleh kerna ija dapet bersobat pada saorang seperti kaoe ini; saja bersoekoer pada Allah ijang soedah mengatoer segala perkaranja orang."

Sambil berkata bagitoe, Mercedes berdongak ka langit, dan Monte-Christo ada merasa lihat, bahoewa pada matanja Mercedes itoe ada berlinang aer-mata.

Kemoedian toewan de Morcerf berkata pada istrinja itoe: „Njonja!' saja telah meminta maaf pada Toewan Graaf ini, dari sebab saja misti tinggalken dia pergi ka sidang djoemaät; saja harep kaoe nanti njataken lagi padanja, ijang saja ada merasa doeka dari sebab itoe. Di waktoe poekoel doewa orang soedah moelai berhimpoen; sekarang soedah ada poekoel tiga dan saja misti bitjara di perhimpoenan itoe."

„Berangkat sadja. Toewan!" sahoet Mercedes: „saja nanti doedoek beromong-omong sama kita poenja tetamoe, hingga ija tida nanti merasa kasepian dengen lantaran kaбe tida bersama-sama di sini."