Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 12.pdf/27

Halaman ini telah diuji baca

— 691 —

— „Begimana kalihatannja ?"

— „Ja, kaoe. poen telah bilang, ijang dia itoe seorang besar?"

— „Saja telah bilang, iboe! bahoewa orang ada rasa, ijang dia itoe seorang besar adanja."

— „Tapi kao sendiri rasa begimana?"

— „Saja mengakoe, ijang saja belon bisa bilang apa-apa dengen tentoe atas hal dia itoe; saja doega ijang dia itoe seorang Malta."

— „Akoe tida tanja asalnja. Hanja hal dirinja."

— „Oh, itoelah ada lain; saja telah lihat banjak perkara loewar biasa di dalem halnja Graaf itoe, hingga djikaloe kaoe tanjaken perasaänkoe, saja ingin membilang sadja, bahoewa saja ada rasa ijang dia itoe ada poenja kekoewasaän gaib. Barangkali djoega dia itoe satoe toeroenan dari orang bangsawan di djaman koeno ijang tida dapet warisan dari kaoemnja, tapi telah bisa dapetken lain dengen lantaran kepintarannja sendiri."

— „Tegasnja kaoe hendak membilang?"

— „Saja hendak bilang, bahoewa Monte-Christo itoe namanja soewatoe poelo di tengah laoetan besar, tida ada pendoedoeknja dan ada djadi sadja satoe tempat mengoempat soedagar-soedagar gelap dan badjak-badjak laoet dari segala tempat dan segala bangsa. Siapa taoe, kaloe itoe orang orang ada membajar padjek pada Graaf itoe aken mengoempat di poelonja itoe?"

„Boleh djadi," kata iboenja di dalem hati.

„Tapi semoewa itoe ada lain perkara," kata poela Albert „ija ada djadi soedagar gelap atawa tida kaoe poen haroes mengakoe iboekoe, bahoewa Graaf itoe sopan sekali."