Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 12.pdf/29

Halaman ini telah diuji baca

— 693 —

apa-apa padakoe, aken tetapi akoe oelang lagi katakoe: biarlah kaoe berati-ati !"

- „Lebih doeloe, iboekoe! kaloe bitjaramoe ini misti bergoena padakoe, haroeslah saja dapet taoe, di dalem hal apa saja misti berati-ati. Itoe Graaf tida taoe main djoedi, tida taoe minoem apa-apa lain dari dari ajer ditjampoeri sedikit anggoer; itoe Graaf ada berlakoe sebegimana orang kaja besar, hingga ija sendiri merasa maloe aken pindjem oewang padakoe ini. Apatah djoega ijang saja misti koewatirin, sedeng saja bersobat padanja itoe?"

- „Ja, benar sekali pikiranmoe, Albért! Akoe soedah merasa koewatir tida dengen ada lantaran, lebih lagi tida pantas adanja rasa koewatir itoe, oleh kerna itoe Graaf soedah taoe lepasken kaoe dari bahaja besar. Tapi apa ajahmoe telah berlakoe manis pada Graaf itoe? Wadjib sekali kita-orang berlakoe demikian padanja itoe. Ajahmoe sering tida bermoeka-manis, oleh kerna banjak perkara dipikiri olehnja maka maskipoen tida dengen sengadja, boleh djadi djoega ija soedah tida berlakoe dengen sepantasnja pada itoe Graaf."

- „Tida iboekoe! hanja ajahkoe telah berlakoe manis sekali pada Graaf itoe, hingga maskipoen ija baroe taoe bertemoe, ija ada kalihatan seperti orang ijang telah kenal lama sama Graaf itoe."

Mercedes tida bilang apa-apa lagi; ija ada berpikir atas banja!: perkara, hingga ija poenja mata djadi meram sendirinja.

Albert ijang berdiri di hadepannja, ada memandang padanja dengen merasa amat tjinta; maka sesoedahnja melihat iboenja meram dan dengeri napasnja, itoe sasaät anak