Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 12.pdf/39

Halaman ini telah diuji baca

— 703 —

berlakoe seperti orang beringat-ingat: „akoe rasa, akoe soedah taoe denger nama itoe."

„Dia itoe toeroenan orang bangsawan dari djeman koeno, dan satoe hamba setia dari kaoem Bourbon," kata poela si pengawal: „ija ada poenja satoe anak prampoewan pang djadi istrinja-boewan de Villefort, dan ini toewan tinggal di Nimes, dan di belakang kali ija djadi Procureur Baginda Radja di Versailles."

Monte-Christo melirik pada Bertuccio ijang ada meglendot pada tembok, sedeng moekanja ada lebih poetjet.

„Akoe ada denger kabar, bahoewa itoe anak prampoewannja telah meninggal doenia." kata Monte-Christo pada itoe pengawal pintoe.

Ja, Toewan !" sahoet si pengawal: „nona itoe telah meninggal lama sekali, dan sedari itoe tempo toewan Markies belon tiga kali dateng ka sini."

„Sekarang biarlah kaoe ambil api aken terangi djalan," kata poela itoe Graaf.

- „Apa hamba nanti toeroet toewankoe ka dalem roe-mah ini?

- „Traoesah; Bertuccio nanti djalan dengen api di hadepankoe."

Sambil bilang begitoe, Graaf itoe membriken doewa oewang emas pada itoe pengawal ijang mendjadi amat girang.

„Sebentar lagi pengawal itoe dateng kombali dengen berkata: Ach, Toewankoe! hamba tida ada poenja lagi lilin di dalem ini roemah."

„Pergilah kaoe ambil satoe dari itoe lentera kareta, Bertuccio ! soepaja kita orang boleh lihat di dalemnja ini roemah," kata itoe Graaf.