Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 12.pdf/43

Halaman ini telah diuji baca

— 707 —

perkaramoe."

Bertuccio djadi merasa amat takoet, dan lantas berkata:

„Ach, Toewan! djanganlah kaoe berboewat apa-apa ijang boleh membikin katjilakaän padakoe ini. Saja poen ada berhamba padamoe dengen setia sekali, boekan? Selamanja poen saja berhati bresih dan berboewat apa ijang saja bisa aken goenamoe."

„Boewat ini perkara, akoe tida bersangkal," sahoet Graaf: „tapi mengapatah kaoe kalihatan seperti orang mengeri? satoe-hati ijang bresih, ija tida menerbitken warna poetjet di moekanja dan tida bikin goemetar tangannja orang..."

„Tapi, Toewankoe!" kata Bertuccio! „boekankah kaoe sendiri telah berkata, bahoewa Pendita Busoni ijang telah denger pengakoeankoe di depan Allah dan kirimken saja padamoe, serta britaoe, ijang saja ini ada poenja rasia besar atas perboewatan salah?"

- „Ja; tapi dari sebab ija kirimken kaoe padakoe, dengen berkata: bahoewa kaoe ini baik sekali didjadiken penggawe, akoe soedah sangka sadja ijang kaoe telah taoe mentjoeri."

- „Oh, Toewan Graaf! doegaän itoe tersesat djaoeh!"

- „Oleh kerna kaoe ini seorang Corsika, kaoe soedah tida bisa tahan napsoenja hati aken membalas sakit padanja"

- „Lah! benar sekali, Toewan! benar sekali! itoelah dia dosakoe! ja, saja ini telah membalas djahat padanja. Saja bersoempah, ijang perboewatankoe itoe satoe pembalasan adanja, lain tida."

Sambil bilang begitoe, pengawe itoe berloetoet di hadepan itoe Graaf.

„ltoe boleh djadi," kata poela Graaf itoe: „tapi menga-