Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 13.pdf/19

Halaman ini telah diuji baca

— 742 —

XLVII.

HOEDJAN DARAH.


,,Soedagar ijang masoek itoe", kata Bertuccio ijang teroesken tjeritanja:,,melihat koeliling di dalem pertengahan itoe; tapi ija tida lihat satoe apa jang mengoewatirken hatinja".

,,Apa ada djoega tetamoe lain di roemahmoe ini?" tanja soedagar itoe.—,,Tida! dari sebab roemah ini ada dekat pada kota, tida perna ada orang menoempang nginap di sini", sahoet Caderousse. — ,,Kaloe begitoe, tentoelah djoega saja ini djadi menjoesahi padamoe".—,,Tida sekali kaoe nanti menjoesahai kita-orang. Toewan!" kata la Carconte dengen soewara manis.

— ,,Di tempat mana kaoe nanti kasih saja bermalem?" — ,,Di dalem kamar di loteng" sahoet la Carconte.

— ,,Boekankah kamar itoe, kamarmoe sendiri?"

— ,,Oh, itoe tida mengapa: kita-orang ada poenja lagi lain tempat tidoer di sebelah pertengahan ini". Caderousse memandang dengen heran pada istrinja sendiri. Kemoedian la Carconte itoe njalahin api di perapian, soepaja tetamoenja boleh keringken pakean di badannja dengen berdoedoek di dekat api itoe. Habis njalahin api, ija taro barang-barang makanan di atas medja. Sedang begitoe, Caderousse ada berdjalan-djalan boelak-balik di pertengahan itoe, dan sebentar-bentar ija melirik pada itoe soedagar ijang sekarang ada berdoedoek di dekat perapian.,,Nah, sekarang soedah sedia!" kata la Carconte sambil taro satoe botol anggoer di atas medja: ,,doedoeklah di sini dan makan-minoem, Toewan