Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 13.pdf/28

Halaman ini telah diuji baca

— 751 —

nja perboewatan," sahoet Bertuccio: ,,Oh! itoe toewan Villefort, dia itoe terhitoeng pada satoe kaoem ijang terkoetoek Allah!"

,,Akoe poen rasa begitoe," kata Monte-Christo dengen soewara di dalem leher.

,,Sekarang toewankoe tentoe mengarti," kata poela Bertuccio: ,,mengapa saja ada merasa tida enak di ini roemah di mana saja telah memboenoeh orang; lain dari begitoe brangkali djoega maitnja toewan Villefort ada di ini tempat terkoeboer di dalem lobang ijang ija sendiri gali."

,,Segala perkara boleh terdjadi," kata Monte-Christo sambil berbangkit: ,,maka boleh djoega kita berkata: brangkali djoega toewan de Villefort itoe masih hidoep. Baik sekali itoe Pendita Busoni telah kirimken kaoe padakoe, dan djoega kaoe tjeritaken hikajatmoe padakoe: kerna sekarang ini akoe tida nanti ada poenja lagi doega-doegaän ijang koerang baik atas dirimoe. Tapi apa belon sekali kaoe berboewat apa-apa, aken dapet taoe di mana adanja itoe Benedetto?"

,,Belon sekali, Toewan! Malah seändenja saja taoe di mana adanja, boekanlah saja nanti mengamperi, hanja nanti lari menjingkir djaoeh dari padanja itoe. Saja harep, ijang dia itoe soedah mati."

,,Djangan kaoe harep begitoe, Bertuccio!" kata Monte-Christo: ,,Orang djahat tida gampang djadi mati; orang djahat ada didjaga oleh Allah, kerna Allah maoe pergoenaken dia itoe aken datengken pembalesan djahat dari orang."

"Baik!" kata poela Bertuccio: „tapi saja sanget memoehoen pada Allah soepaja saja djangan dapet lihat lagi anak itoe."