Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 13.pdf/53

Halaman ini telah diuji baca

— 776 —

Tapi toch benar ada begitoe, Njonja!" kata itoe pengawal.

Njonja itoe lantas berbalik pada soewaminja dan berkata:

,,Apa betoel, Toewan ?"

— ,,Apa Njonja?" sahoet Danglars.

— ,,Apa ijang dikataken; oleh ini anak prampoewan."

— ,,Apatah ijang dikataken olehnja ?",

— ,,Ja bilang tempo koesirkoe dateng di istal, koedakoe soedah tida ada lagi di sitoe; apatah artinja hal ini ?"

— ,,Njonja! dengarlah bitjarakoe."

,,Oh! tentoe sekali saja maoe dengar, toewan!" sahoet njonja itoe pada soewaminja: „kerna saja sangat ingin taoe, apa ijang kaoe nanti bilang padakoe; saja nanti minta ini toewan-toewan djadi hakim diantara kita orang, dan sekarang saja moelai dengen menjeritaken padanja, apa ijang telah djadi."

Kemoedian dengen menengok pada Lucien dan Monte-Christo, njonja itoe berkata poelah: ,,Toewan-toewankoe! ini Toewan Baron Danglars ada poenja sepoeloeh ekor koeda di dalem istal; di antara sepoeloeh binatang itoe ada doewa ekor ijang telah ditentoeken djadi poenjakoe, dan ada paling bagoes di dalem antero kota Parijs, kaoe poen kenal itoe sepasang koedakoe ijang daoek, Toewan de Bray? Dan sekarang ini sedeng Njonja de Villefort minta pindjam karetakoe dan saja telah djandji aken kasih ija pindjam itoe boewat pergi ka rimba de Boulogne, itoe sepasang koedakoe tida ada di dalem istalnja. Brangkali djoega koeda itoe telah djadi lantaran aken Toewan Danglars dapet oentoeng berapa riboe frank, dan sekarang soedah didjoewal pada orang. Oh, Allah! djelek sekali adatnja orang ijang biasa djadi tengkoelak!"