Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 13.pdf/62

Halaman ini telah diuji baca

— 785 —

,,Oh, tentoe sekali besar soekoernja toewan de Villefort padamoe, kerna kaoe telah toeloengi kita berdoewa poenja djiwa. Kaoe soedah loepoetken istrinja dan anaknja dari pada kebinas än, dan seändenja tida hambamoe ijang gagah itoe, tentoe sekali anak ini dan saja sendiri telah djadi mati."

,,Ja, Njonja! saja masih goemeter oleh kerna adanja itoe bahaja ijang mengantjem padamoe". kata itoe Graaf.

— ,,Ach, saja harep kaoe idsinken padakoe aken membri gandjaran pada hambamoe itoe."

— ,,Tida, Njonja! saja minta padamoe, djanganlah kaoe roesakken saja poenja Ali dengen poedjian atawa oepahan saja tida maoe ija djadi biasa boewat perkara itoe. Dia itoe saja poenja boedak; dengen lantaran toeloengi kaoe, ija bekerdja baik aken goenakoe, ijang memang lah ija wadjib bekerdja baik."

— ,,Tapi ija sendiri boleh dapet tjilaka, pada waktoenja membri toeloengan."

Saja sendiri soeda toeloengi djiwanja hingga ija djadi poenjakoe."

Njonja de Villefort lantas berdiam.

Sedang bagitoe, Monte-Christo memandang pada anaknja njonja itoe, ijang ditjioemi sadja oleh iboenja. Anak itoe berbadan ketjil, dan koelitnja berwarna poetih; ija poenja ramboet ijang hitam djengat ada sedikit pandjang dan menoetoepi pada poendaknja; matanja ada tjeli, sorotnja njataken berhadat nakal: ija poenja moeloet ada lebar, bibirnja ada tipis, dan maski ija baroe beroemoer delapan tahon, ajer moekanja, ada seperti anak ijang beroemoer doewa belas tahon. Dengan sekoenjoeng-koenjoeng ija lolosken diri dari tangan iboenja,