Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 2.pdf/27

Halaman ini tervalidasi

— 85 —

poenja perboewatan-perboewatan ijang salah di dalam hal pemerintahan; penggawe-penggawe perang bitjara dari hal di Moskou dan Leepzig; orang-orang prampoewan omongken pertjereän ijang telah djadi di antara Baginda itoe dan Josephine. *) Maka njatalah ijang marika itoe ada orang-orang ijang soeka pada Baginda Radja Lodewijk XVIII, dan adalah kalihatan ijang orang-orang itoe ada merasa amat girang, oleh kerna karadja-annja Napoleon telah terpetjah.

Saorang toewa ijang dadanja terhias dengen bintang bahadari Heiligen Lodewijk, bangkit dari krosinja dan mengoendang pada sekalian tetamoe boeat minoem aken slamatnja Baginda Radja Lodewijk XVIII; orang toewa itoelah markies de Saint Méran.

Sekalian tetamoe lantas berbangkit dan mengangkat tjawan anggoer, sedang orang-orang prampoewan mengepoes kembang-kembang perhiasannja dan sebarken itoe di atas medja.

„Itoe orang-orang ijang telah soeka sama republiek dan tida soeka terperintah oleh radja, hingga soedah mengoesir Baginda Radja,“ kata njonja Markies de Saint Meran ijang masih pantas diseboet eilok, maski soedah beroesia lima-poeloeh tahon: „marika itoelah haroes taoe, bahoewa hati setia ada pada kita-orang dan tida ada padanja! kita ini


  • ) Tatkala Napoleon berpangkat generaal, ija ada kawin sama Josephine, djandahnja soewatoe generaal. Tapi tempo sasoedah mendjadi keizer, Baginda lantas tjereken Josephine itoe, kerna hendak menikah pada poetri negri Oostenrijk.