Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 2.pdf/30

Halaman ini tervalidasi

— 88 —

njonja Markies itoe: „kaoe taoe bahoewa kita-orang telah berdjandji aken tida mengomong lagi dari hal itoe perkara ijang tida enak.“

„Njonja!“ kata Villefort: „saja moefakat dengen nona de Saint Méran aken meminta dengen hormat, soepaja kaoe meloepaken sama segala perkara ijang telah laloe. Boewat apatah djoega berbantah dengen hal perkara-perkara ijang tida dapet dirobah lagi! Allah djoega tida bisa robahken perkara ijang telah djadi. Aken tetapi kita-orang, manoesia, boleh djoega boerasken itoe, lantaran tida seboet-seboet lagi. Dan saja ini, boekan sadja soedah tida mengikoet pada pikirannja ajahkoe, hanja saja soedah toekar djoega, namakoe. Ajahkoe brangkali djoega masih djadi orang Bonapartisch, dan ada bernama Noirtier; saja ini ada mendjoendjoeng Baginda Radja dan seboet dirikoe Villefort. Biarlah itoe napsoe aken roeboeken tachta Radja djadi habis di hatinja itoe orang ijang soedah toewa, dan saja tertjere dengen sampoerna dari padanja.“

„Bagoes, Villefort! bagoes! baik sekali penjahoetanmoe!“ kata toewan Markies: „Akoe poen telah sering meminta, soepaja istrikoe meloepaken itoe perkara doeloe, tapi belon djoega permintaänkoe terkaboel! akoe harap ijang kaoe ini ada lebih beroentoeng di dalam permintaänmoe.“

„Baiklah,“ kata njonja Markies itoe: „biarlah kita loepàken perkara-perkara itoe; akoe poen ingin djoega berboeat begitoe, dan kita orang telah berdjandji djoega aken loepaken itoe samoewa: tapi biarlah Villefort tetapken hati dan djangan berbalik pikir di belakang kali. Djanganlah loepa, Villefort! ijang kita-orang ada menanggoeng kaoe di hadepan Baginda Radja, dan Baginda djoega ― dengen