Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 2.pdf/31

Halaman ini tervalidasi

— 89 —

lantaran permoehoenan kita-orang — hendak meloepaken samoewa perkara ijang telah laloe, sabagimana kita-orang meloepaken itoe dengen lantaran permintaänmoe. Maka djikaloe ada saorang dari koempoelan djahat djatoh di dalam tanganmoe, biarlah kaoe beringat, bahoewa orang ada menilik betoel-betoel padamoe, sebab orang taoe, ijang kaoe ini ada bersanak pada itoe orang-orang ijang brangkali djoega ada berkawan pada orang-orang koempoelan djahat.“

„Njonja,“ kata Villefort: „saja poenja pakerdjaän, terlebi poela di ini tempo, ada memerintah padakoe aken berlakoe keras, dan saja tiada nanti berhati lembek. Saja soedah misti menoendjang djoega pada bebrapa toedoehan aken tjilakanja orang-orang ijang terdakwa di dalam hal keradjaän, dan dalem hal ini soedah ada djoega saja tjoba pake hati kakoe. Soekarlah djoega aken saja, oleh kerna ini perkara begini roepa belon bisa djadi habis.“

„Bagitoe kaoe rasa?“ kata njonja Markies.

„Saja koewatir ada bagitoe. Napoleon ijang sekarang ada di poelo Elba, ada terlaloe dekat pada Frankrijk; dengen begitoe, sekalian orang ijang soeka padanja, djadi ada ampoenja harapan besar, kaloe-kaloe baginda itoe bisa balik kombali ka atas tachta keradjaän Frankrijk. Di ini kota Marseille ada banjak penggawe-perang ijang sekarang ini mendapat sadja saparo gadji; saban hari orang-orang ini ada tjari sadja lantaran aken berbantah sama orang-orang ijang mendjoendjoeng pada Baginda Radja Lodewijk; maka dengen lantaran hal ini terbitlah berkelahian di antara orang-orang bangsawan, dan pemboenoehan di antara orang-orang ketjil.