Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 2.pdf/52

Halaman ini tervalidasi

— 108 —

toedoehan palsoe, sebolehnja sahoeti pertanjaännja orang ijang beringat baik padamoe. Perkara ini apatah benar ijang terseboet di dalem ini soerat toedoehan?"

Dan sambil bilang begitoe, Villefort limparken ka atas medja itoe soerat toedoehan ijang Edmond telah poelangken padanja.

„Samoewa perkara ijang terseboet di soerat itoe, tida benar, Toewan!" sahoet Edmond: „beginilah adanja hal ijang sabenarnja, ijang sekarang saja maoe kataken dengen bersoempah demi kahormatan dirikoe, demi katjintaänkoe pada Mercedes, dan demi kahidoepannja ajahkoe.?

„Ja, bitjaralah dengen kabenaran ijang bersih, Toewan!" kata Villefort. Kemoedian hakim ini berkata di dalem hati sendiri: „Kaloe Reně melihat padakoe di ini waktoe, akoe rasa ija senang sekali, dan ija tida seboetken lagi akoe ini toekang membatjok leher orang."

„Begini, Toewan!" kata Edmond ijang teroesken omongannja: „Satelah kita-orang berangkat dari Napels, kapitein Le Clère dapet sakit panas. Dari sebab di dalem kapal tida ada dokter, dan kapitein tida maoe mampir di tempat-tempat ijang diliwati kapal, oleh kerna ija ingin lekas sampe ke poelo Elba, maka penjakitnja djadi bertambah berat, hingga pada katiga harinja, tempo ija mendapet rasa ampir poetoes djiwa ija panggil saja ka dalem kamarnja.- „Dantes," kata kapitein itoe: „biarlah kaoe bersoempah demi kahormatan dirimoe, ijang kaoe nanti lakoeken apa ijang akoe nanti bilang padamoe. Perkara amat besar ada bergantoeng pada hal ini."

- „Saja bersoempah, Kapitein!" sahoetkoe padanja, - „Dengarlah!" kata kapitein: djika akoe djadi mati,