Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 2.pdf/57

Halaman ini tervalidasi

— 113 —

katanja poela pada Edmond.

„Demi kehormatankoe saja oelang katakoe, Toewan!" sahoet Edmond: „saja tida taoe boenjinja itoe; . . he, kaoe mengapatah? Apa kaoe ada sakit, Toewan! apa kaoe maoe saja memanggil orang ka sini?"

„Tida, Toewan!" kata Villefort dengen lekas: „djanganlah kaoe panggil orang: kami sendiri haroes memerintah di sini, boekan kaoe."

„Toewan!" kata Edmond dengen medongkol: „saja melinken hendak menoeloeng padamoe, lain tida."

„Kami tida perloe apa-apa," kata poela Villefort: „kami merasa mabok seliwatan, lain tida; biarlah kaoe ingat sadja pada perkaramoe, dan djangan openi hal dirikoe. Sahoetilah pertanjaänkoe ini!"

Edmond menoenggoe, tapi tida djoega ija ditanja. Villefort menjender pada senderan-korsi, menjapoe keringet dingin jang ada di djidatnja, laloe membatja aken ketiga kali itoe soerat, ijang memang ija belon lepasken.

„Oh, kaloe ini Edmond Dantes taoe, apa boenjinja ini soerat," kata Villefort di dalem hati sendiri: atawa kaloe ija taoe, bahoewa Noirtier itoe bapakoe sendiri, -tentoe sekali akoe ini dapet tjilaka besar aken selamanja!"

Sedeng begitoe, sebentar-bentar ija mengawasi pada Edmond, selakoe ingin dapet lihat orang ini ampoenja hati.

Kemoedian dengen sekoenjoeng-koenjoeng ija berkata; „Oh, biarlah kita pertjaja!"

„Ja Allah!" kata Edmond Dantes: saändenja kaoe belon pertjaja betoel omongankoe, atawa kaoe masih menaro tjoeriga atas dirikoe, biarlah kaoe memeriksa lebih djaoeh;

saja ada sedia aken sahoeti sekalian pertanjaänmoe."