Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 2.pdf/65

Halaman ini tervalidasi

— 119 —

dari loewar, maski begitoe, Dantes itoe tida merasa koewatir satoe apa, kerna omongannja Villefort ijang membri harepan baik, masih terdenger di dalem koepingnja.

Tempo Dantes masoek di kamar itoe, soedah ada poekoel ampat, dan sebagimana telah terseboet di atas ini, di itoe tempo ada achir Februari, waktoe siang di tempat itoe masih ada lebih pendek dari malem, maka sigrahlah djoega Edmond Dantes ditinggalken oleh tjahaja siang.

Semingkin djadi sepi, Dantes semingkin bisa mendenger terang, dan dari sebab ija pertjaja, ijang ija nanti dilepas, maka kaloe ija mendenger sedikit sadja soewara kaki berdjalan, ija lantes berbangkit dan mengamperi pada pintoe; tapi sigra djoega soewara itoe kedengeran menoedjoe ka tempat lain, dan Dantes berdoedoek kombali di bangkoe papan.

Achir-achirnja, pada poekoel sepoeloeh di waktoe malem, sedeng Dantes moelai hilang harepan, ija denger kombali soewara kakinja orang ijang mengamperi. Tida salah! soewara itoe kedengeran semingkin deket dan berenti di depan pintoe; koentji besar dipoeterken, gerendel dikiserken, sang pintoe lantes terboeka, dan kamar itoe di terangi dengen doewa obor, ijang dibawa oleh soldadoe-soldadoe ijang dateng.

Di sinar api Dantes melihat pedang dan senapannja soldadoe-soldadoe itoe. Ia kaget sedikit, oleh kerna soldadoe-soldadoe itoe membawa djoega sendjata api.

„Apa angkaoe dateng boeat mengambil akoe ?" kata Dantes.

„IJa," sahoet satoe soldadoe.

— „Apa atas perintahnja toewan Wakil-Procureur Baginda Radja?"