Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 2.pdf/73

Halaman ini tervalidasi

— 127 —

Di dalem satoe waktoe Dantes ada berniat aken berontak, soepaja orang lantes boenoeh sadja padanja soepaja ija djadi terlepas dari pada katjilakaän ijang telah menerkam padanja dengen sekoenjoeng-koenjoeng. Aken tetapi dari sebab beringat, bahoewa katjilakaän itoe telah dateng dengen mendadak, Dantes lantes djadi beringat, bahoewa brangkali katjilakaän itoe tida nanti menjoesahi lama; kemoedian ija beringat djoega pada djandjian toewan Villefort; dan Dantes itoe merasa djoega bahoewa mati di dalem satoe praoe dengen terboenoeh oleh satoe soldadoe, ada terlaloe hina aken dirinja.

Sebab begitoe, djadilah Dantes tinggal berdiam, menahan marahnja ijang besar dengen menggigit gigi dan mengepal tangan.

Tida lama kemoedian, praoe itoe kebentoer karang di tepi darat, dan satoe matroos lantes melompat dari dalem praoe ka atas itoe karang, ijang terkena pada bawahän praoe itoe. Boenjinja tambang ijang teröeloer dari kereken, membri njata pada Dantes, bahoewa praoe itoe soedah sampe pada tempat ijang di toedjoe dan sekarang lagi di tarik di tepi daratan.

Soldadoe-soldadoe ijang mendjaga padanja, lantes pegangi tangannja kiri-kanan, sambil pegangi djoega leher badjoenja, dan paksa padanja aken berbangkit dan naik ka darat; kemoedian soldadoe-soldadoe itoe seret Dantes naik di tangga dan masoek di pintoenja benteng, sedang hamba politie ijang bersendjata dengen senapan dan bajonet, mengikoeti di belakangnja.

Dantes ada merasa lesoe oleh amat berdoeka, dan ija djalan dengen perlahan dan limboeng selakoe orang ijang