Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 2.pdf/78

Halaman ini tervalidasi

— 132 —

djadi dengan ajahnja dan Mercedes ijang tertjinta, lantaran ini perkara djelek telah terdjadi, dari sebab ija soedah pertjaja sadja pada djandjiannja Villefort. Sangetlah Dantes itoe merasa menjesel di dalem hati, maka ija rebahken dirinja di roempoet kering dengen merasa amat doeka.

Pada besoknja di waktoe pagi, cipier dateng kombali.

„Bagimana sekarang?" kata cipier itoe: „apa pikiranmoe soedah djadi lebih keras dari kemaren?"

Dantes tida menjahoet.

„Tetepkenlah hatimoe!" kata poela itoe cipier: „tidakah kaoe ingin apa-apa, ijang akoe bisa kasih? Bilanglah!"

„Akoe ingin bitjara sama Gouverneur!" kata Dantes.

„Ach!" sahoet cipier: „akoe soedah bilang padamoe, bahoewa permintaän begitoe tida boleh di trima."

- „Mengapa tidah boleh?"

-„Sebab, menoeroet peratoeran pendjara, seorang toetoepan tida boleh memintah begitoe."

„Kaloe begitoe, apatah ijang orang boleh minta di sini?" kata poela Dantes.

„Orang boleh minta makanan ijang lebih baik, tapi dengen membajar," sahoet cipier itoe: „orang boleh minta idzin aken berdjalan djalan atawa batja kitab-kitab."

- „Akoe tida perloe kitab, akoe tida ingin djalan-djalan, dan akoe tida ingin makanan ijang lebih baik; akoe maoe sadja satoe perkara, jaitoe bitjara sama Gouverneur."

- „Kaoe selamanja bikin kesel hatikoe dengen permintaän begitoe, akoe tida nanti bawain kaoe makanan lagi."

- „Kaloe kaoe tida bawain akoe makanan lagi, akoe nanti berangkat ka acherat, dan habis perkara."

Soewaranja Dantes ada di njataken pada cipier, bahoewa